Menghilangnya Ustadzku
Di sebuah kota terdapat tiga orang anak yang masih cukup muda sebut saja rijal,adin dan ivan mereka masih duduk di bangku sekolah dasar belum memikirkan kemana mereka nanti yang mereka tahu adalah main,main dan main,waktu hampir setiap hari mereka habiskan bersama dari berangkat sekolah sampai pulang sekolah,dari berangkat ngaji sampai pulang ngaji bahkan mereka sudah tahu jadwal kegiatan pribadi masing masing kapan harus mengajak bermain,kapan dia tak ada di rumah,kapan ia tidur,atau banyak lagi….,pulang sekolah tiba seperti biasanya mereka pulang bersama berjalan kaki sambil diiringi obrolan obrolan kecil di sepanjang perjalanan itu membuat tak terasa walau di setiap langkah mereka selalu diiringi tawa pengguna jalan lainnya karena dengan tas punggung yang mereka gunakan yang jelas jelas lebih besar dari badan mereka dan jam tangan yang terlalu besar yang jelas jelas terlalu longgar untuk tangan mereka,hemm…tapi mereka masih tetap berjalan hingga tiba mereka harus berpisah ketika bertemu persimpangan jalan karena jalan arah rumah mereka yang mengharuskan mereka berpisah……,wey..nanti gue ke rumah lu yah…iyah…..kata kata terakhir yang di ucapkan rijal sebelum mereka berpisah,
Sesampainya di depan rumah.Pintu pagar adin buka dan Seperti biasa ketika adin datang di rumah tiada orang yang menyambut tak seperti yang di alami anak anak lain dimana ibunya menyambut mereka,membawakan tas mereka dan bertanya gimana tadi sekolah dan belajar apa,lalu menyuruhnya makan,sedangkan adin boro boro di hidangkan makanan untuk membuka pintu rumahpun ia bekerja keras karena kunci rumah di simpan di atas pintu karena kedua orangtuaadin bekerja,mandi dan ganti baju lalu duduk di teras rumah sambil menahan lapar menunggu rijal dan ivan datang untuk pergi mengaji bersama,tak berapa lama mereka datang dengan senyuman dan seperti biasa ivan membawakanku permen lumayan buat ganjal perut rasa laparpun tak terasa dengan rasa manis permen ini dan canda kawan,
Hingga tiba mereka di rumah pak ustadz…,pak ustadz pak ustadz……itu suara mereka memanggil pak ustadz di depan rumahnya dan pak ustadz pun keluar dan menyambut mereka menyuruh mereka masuk dan memulai mengaji huruf ijaiyah,satu persatu huruf pak ustad kenalkan kepada mereka beserta cara penyebutannya dengan sabar…….,mereka merasa senang disini karena pak ustadz yang baik suka bercanda sambil selalu di selingi dengan kata kata yang membuat mereka tahu tentang agama
Tapi ketika mereka sudah merasa nyaman,ketika mereka sangat membutuhkannya, pak ustadz menghilang setiap kami datang ke rumah pak ustadz selalu mendapatkan jawaban yang sama pa ustadz sedang meeting di luar bersama teman temannya yang akan mengadakan DEMO di bundaran HI dengan alasan pemerintah tak becus (narkoba,minum minuman keras,PSK,koruptor,teroris,semakin merajalela).
Sudah seringnya mereka datang ke rumah pak ustadz tapi selalu mendapatkan jawaban yang sama,rasa putus asa pun menyerang mereka ,ketika perjalanan pulang sekolah ivan pun berkata memutuskan untuk berhenti mengaji di rumah pak ustadz katanya ia setelah lulus SD ia akan pergi ke pondok,begitupun rijal ia pun memutuskan berhenti mengaji dan hendak kemana Tanya kami dan ia berkata enggak tau…..,gue lelah setiap hari jalan kaki jauh di temani dengan panas matahari ke rumah pak ustadz dan selalu mendapat jawaban yang sama,kita harus menyadari bahwa pak ustadz sekarang lebih memilih pahala yang besar dengan ikut mengurusi pemerintah daripada mengajari kita dan gue pikir pahalanya lebih dikit di banding apabila mengurusi pemerintah(dengan polosnya rijal berkata)adinpun mulai goyah tapi seperti biasa setiap hari selepas pulang sekolah adin selalu menunggu di depan teras rumahnya berharap senyum kawan kawannya dan permen yang di bawa rijal tapi setelah satu minggu adinpun menyerah dan harus menerima kenyataan….,
Ivan selepas lulus SD ia di bawa oleh teman ayahnya ke pondok….,dan dia 6 tahun ia habiskan disana mengenyam pendidikan SMP hingga SMA..,tapi sebenarnya pondoknya sejak dulu di kenal dengan kekerasannya ,setiap hari berkata mengenai jihad jihad dan jihad,apabila menemukan sesuatu yang menarik selalu di sangkut pautkan dengan keburukan contohnya ada sebuah foto band yang sedang manggung dan foto itu menunjukan vokalisnya menggunakan costum bajak laut dengan satu mata dan itu di anggap dajjal ia kafir …,pertama tama berontak tapi akhirnya karena lingkungan juga…..,selepas lulus sekolah iapun berniat untuk menjadi mujahid,cita citanya tersampai ketika ia berhasil membunuh banyak orang dengan bom yang di pasang di tubuhnya,walaupun ivan sudah tiada namanya di agung agungkan di pondok karena telah berhasil membunuh orang yang menurut mereka salah padahal sadar atau tidak mereka telah membuat anak kehilangan ayah dan ibunya,mereka telah membuat seorang istri menjadi janda,mereka telah membuat seorang ibu kehilangan anaknya,Jadi apabedanya mereka dengan Israel sama sama menyerang orang yang tak bersenjata,sama sama suka dengan kekerasan,lihatlah kebelakang sejenak islam tak akan sebesar sekarang di Indonesia jika para wali menyebarkan islam dengan penuh kekerasan………,
Rijal setelah lulus SD ia melanjutkan ke SMP dan ketika menginjak ke bangku SMA ia mulai mengenal dengan minuman minuman keras, narkoba dan pergaulan bebas dan karena pergaulan bebas juga yang memaksanya menikah muda….,bulan bulan pertama menikah itu asik asik saja tapi ketika istrinya hamil 7 bulan semuanya mulai berubah ia harus bekerja,iapun membuka sebuah toko keciil kecilan ketika anaknya sudah berumur 2 tahun ia berencana menjual minuman minuman keras dan itu laris kebanyakan pembelinya adalah anak muda tapi ada satu kejadian yang menemukannya dengan seseorang yang tak asing di matanya….,ia terlihat sangat dominan ketika ia merusak warung kecilku,menghancurkan botol botol minuman keras,memberikan intruksi kesana kemari dan itu membuat anak dan istriku takut setelah ku teliti ternyata itu pak ustadzku……,aku hanya bisa menatapnya tajam dan tersenyum,setelah perusakan itu rijal tak tahu harus mencari uang kemana lagi,ia bingung,malu,stress,marah hingga ia mati dengan penuh penyesalan…karena bunuh diri
Adin.setelah lulus SD seperti yang lainnya ia meneruskan sekolah hingga SMA dan ia mencoba untuk melamar menjadi seorang wartawan di salahsatu televisi swasta yang tenar,iapun di terima dan karirnya selalu menanjak mulus dan karena pekerjaannya juga yang memberi tahunya bahwa kawan kawan masa kecilnya telah tiada…………..INI SALAH SIAPA,????
SESUNGGUHNYA SEMUA ORANG SUDAH DI BERI TUGASNYA MASING MASING,DAN BAGAIMANA KITA MENGERJAKANNYA SEBAIK BAIKNYA………
No comments:
Post a Comment