Catatan seorang mahasiswa
Indonesia
Terimakasih
tuhanku
kau
telah menitipkan aku
di
negri yang indah ini.
gurun
sekarang penuh dengan keserakahan dan darah.
begitupun
salju sekarang penuh dengan intrik.
Pemimpin
Saya
bekerja bukan atas keinginan rakyat.
Saya
bekerja bukan atas suara mayoritas.
Tapi
saya bekerja atas apa yang terbaik untuk negri ini.
Jika
ingin dikenang turuti keinginan rakyat walau kelak itu menghancurkan.
Jika
ingin dipuja dan dipuji lakukan suara rakyat walau kelak dirundung sengsara.
tak
semuanya suara rakyat benar.
tak
selamanya keinginan rakyat harus dituruti.
karena
sesungguhnya mereka tak tahu apa yang terjadi.
Jika
seorang anak kecil ingin sepedah motor yang jelas kaki dan umurnya belum sampai
apakah harus dituruti?tidak.karena itu akan membahayakannya kelak
Solidaritas
Sudah
cukup rasanya mengajarkan bangsa ini tentang arti solidaritas karena
sesungguhnya rakyat indonesia sejak kecil sudah tumbuh beriringan dengan rasa
ini.
Anak
sekolah tawuran karena solidaritas.
Semua
Orang tutup mulut karena solidaritas.
Serang
menyerang antar kampung, instansi,kelompok,hingga agama karena solidaritas.
Semua
warga Negara Indonesia punya jiwa korsa tanpa kecuali.
Dan
Tugas Negara sekarang adalah bagaimana mengarahkan rasa itu ke arah yang benar
dan baik bukan memupuk rasa itu dan menjadi lebih kuat tak terbendung.
Perang barat
Jangan
membuat takut mereka
Karena
mereka akan Cepat berinovasi.
Serang
mereka secara langsung dan bertubi tubi hingga hidup mereka ada di tangan.
Pengacara
Pengacara
bukan untuk membela.
Pengacara
untuk mendampingi hukum berjalan adil.
Hukum
Hukum
tak akan pernah adil karena hukum tak adil dan tak mutlak.
Aktivis tak bernama
Ideologi,kukenal
kata itu dikampus,
Yang
katanya tempat berkumpul kaum intelektual,
Yang
katanya selangkah di depan,
Tapi
nyatanya Orang orangnya masih meributkan dan meragukan ideologinya
Kadang
mereka berdebat bahkan berkelahi hanya untuk ideologi yang jelas jelas itu
merupakan pilihan dan hak mereka,
Aku
simpatisan,bukan anggota.
Ada
karena sesuai.
Tidak
ada karena tak sesuai.
Adakalanya
mobil harus keluar jalur ketika ada sesuatu yang salah di depan.
Aku
tak mau terikat,cukup agama dan negara yang mengikatku.
Dan
Puncak tertinggi rasa ideologi adalah ketika kalian menjadi mahasiswa,tapi
percayalah ketika kalian berada di dunia kerja lama kelamaan ideologi kalian
akan terkikis oleh kehidupan yang nyata.
No comments:
Post a Comment