Episode 1
hujan
Hari ini hari dimana aku merasa jatuh cinta,entah kenapa memandang
wajahnya membuatku melayang,hari ini hari yang harus di catatat dalam buku sejarah
diriku,aku bertemu seorang wanita cantik ia merupakan satu sekolah denganku dan
satu angkatan pula,aku mulai mencari tahu tentangnya pada teman teman yang
sekelas dengannya,tak cukup lama untuk mendapatkan informasi tentang wanita cantik
di sekolah…
Entah kebetulan atau tidak ketika ku sedang bersama temanku
di belakang kelas tiba tiba di dalam kelas ia ada sedang duduk di atas meja bersama
teman temannya bisa kulihat jelas tawa cantiknya walau terhalang jendela,dan temanku
dengan iseng menghampiri wanita itu dan ia berkata bahwa diriku menitip salam padanya
iapun hanya tersenyum
Hari demi hari memendam rasa ini tampaknya semakin berat dalam
hidupku hingga akhirnya aku memutuskan untuk main kerumahnya,aku pun mengajak temanku
yang satu kelas dengannya agar tak terasa kikuk ketika disana.
Dan setibanya disana aku pun melihat sepedah motor antic di
depan rumahnya dan ternyata itu teman satu sekolah kami walau aku tak begitu akrab
dengannya,salaman sepertinya basa basi yang cocok di setiap kondisi,setelah bersalaman
kamipun duduk masih bisa kulihat keterkejutan siwanita melihat kami dan baru saja
kami hendak melepas lelah duduk sebentar tiba tiba teman satu kelas kamipun berpamitan
untuk pulang walau hujan masih begitu lebat dan kupikir sepulangnya dia aku akan
leluasa mengobrol mengenal satu sama lain ternyata tidak,tanpa sepatah kata si wanita malah pergi masuk
kedalam rumah dan kami di tinggal di luar,kami bingung harus ngapain dan hanya bisa saling bertatapan
di temani hujan deras,hiih…
Kamipun pulang dengan bermandi air hujan..
Episode cinta 2
Mengantar teman
Malam minggu di rumah saja rasanya ada yang kurang begi seorang
pemuda seperti kami,ingin keluar tapi kemana,dirumah saja takut timbul fitnah,asiik
dalam lamunan tiba tiba temanku datang kupikir ia akan membawa solusi dengan memberi
warna terhadap malam minggu kelabu ini tapi kenyataanya ia malah membuat malam minggu
semakin kelabu bahkan cenderung hitam,kamipun melamun berdua hingga suara kelakson
motor memecah lamunan kami dan ternyata itu kawanku lagi kupikir ia akan menambah
malam minggu yang sudah hitam ini menjadi hitam buanget,ternyata tidak ia malah
mengajak kami untuk ketemuan dengan kenalan barunya,katanya sih adik kelas,dengan
sigap kamipun mengiyakan dan langsung terbang bagai superman kerumah wanita kenalan
baru pencerah malam minggu dan setibanya disana temanku mulai ragu sementara disisi
lain kami terus mendesaknya karena ia merasa terdesak dengan keinginan besar kami,kamipun
maju bersama sama dan kawanku yang mengetok pintu tidak cukup sekali kami
mengetok pintu temankupun mengetok pintu lagi kali ini lebih kencang…dan pintupun
terbuka,pintu terbuka bersamaan dengan temanku temanku hilang kocar kacir dan aku
sendiri yang mati gaya karena aku sendiri belum tau dan belum kenal siapa nama wanita
yang di tuju ketika seorang ibu yang membukakan pintu bertanya padaku,aku hanya
bisa menggaruk garuk kepala sambil berbicara tak jelas”tadi ada teman katanya kenal
ama??ama??tapi mereka lari,(jawabku)akupun segera menyudahi pembicaraan itu dan langsung pergi
dengan rasa malu.
Episode cinta 3
PANASNYA MARTABAK
Sebelum malam kerumah tya arlan dan
adit membeli sebungkus martabak dan arlan menyimpan martabak panas itu disaku depan
sewiternya....sesampainya dirumah tya mereka sempat ragu karena mereka melihat dua
mobil mewah terpakir diluar pagar tapi karena arlan terus mendesak maka aditpun
menacap motor tua bututnya dan memarkirkannya dibelakang barisan mobil mewah itu
dengan langkah yang pasti mereka melangkah masuk melewati pagar dan disana sudah
terdapat tiga pria yang sedang asik mengobrol dengan tya sebagai tujuan utama para
lelaki itu...arlan dan aditpun bersalaman dan tya menyuruhnya duduk dengan sedikit
basa basi.menunggu tya membuat minuman dibelakang arlan dan aditpun sempat mengobrol
mengakrabkan diri dengan para pria itu tak lama tya datang membawa minuman dengan
diteruskan mengobrol...dan tak lama salah satu laki laki meminta izin untuk membeli
cemilan dulu dan disini mulai perang kekayaan.aditpun melihat arlan merogok saku
switernya,tampaknya arlan akan mengeluarkan martabak tapi adit memberi kode supaya
arlan tidak melakukannya,laki laki itupun pergi tapi tak berapa lama ia kembali
dengan muka yang penuh tawa dan kamipun melihat dengan penuh tanya
Adaapa?
Ada motor butut banget ngehalangin mobil
gue,gue yakin itu yang punya motor kalo mau naik motor harus minta ijin dulu karena
itumotor terlihat sudah sepuh,kalo gak ia kualat karena naikin yang lebih tua?
Ha...udah cemplungin ajake got (saut
kawannya dengan suara yang merendahkan)
Sebagian dari mereka keluar untuk melihat,setelah
melihat mereka kembali dengan membawa lelucon baru.
Kayanya itu motor kalo mau dipake harus
dipandiin kembang dulu atau kalo malam jumat harus dikasih sesajen karena tuanya
motor itu,bener kata si iwan kalo gak kita bisa kualat naikin motor itu karena ia
lebih tua.
Disisi lain arlan dan adit ,meraka ikut
tersenyum terpaksa berusaha menyembunyikan rasa sebenarnya,sedangkan tya terus memperhatikan
arlan dan adit karena ia tahu itu motor adit,tyapun berkata seolah membela,jangan
gitu...ganti topik dong jangan membahas itu.KATA TYA
Kamipun meneruskan obrolan dan mereka
terlihat dominans
Sedangkan adit terus memperhatikan arlan
karena ia dari tadi tak enak diam mungkin semua itu karena martabak yang ia kantongi
lama kelamaan panas juga.
Malam semakin larut satu persatu mereka
pulang tapi arlan dan adit tetap diposisinya bukan karena ingin mengobrol lama tapi
supaya mereka tak ketahuan bahwa mereka adalah pemilik motor tua itu,setelah semuanya
pulang dan dipastikan aman arlan dan aditpun berpamitan dengan diakhiri kata permintaan
maaf tya
Maaf..,ya dit,soal teman teman saya?
Adit:gak apa apa
Tya:jangan kapok yah main kesini?
Adit dan arlanpun menuju motornya,kasihan
melihat motor itu memang benar kata mereka sebaiknya motor ini sudah pensiun,canda
arlan kepada adit,ketika sesampainya dirumah alangkah terkejutnya adit dengan diiringi
tawa terbahak bahak karena melihat perut arlan berwarna merah membentuk setengah
lingkaran martabak