Si Marketer diri
Suatu hari
Pergi kondangan adalah hal biasa dengan pasangan tapi
itu menjadi luar biasa jika bertemu seseorang marketer diri,karena ia akan terus
bertanya mengenai kehidupan pribadi bak seorang pegawai BPS lalu ia akan membandingkan
dengan dirinya,seolah olah hidupnya sangat beruntung dan tak ada kesusahan dalam
keluarganya
Kurang lebih percakapan seperti ini
Temen istri :Hay apa kabar?
Istri:Hay... Alhamdulillah baik,kamu
apa kabar?
Temen istri: Alhamdulillah baik juga,tinggal
dimana sekarang,kerja apa suaminya,punya kendaraan apa,lirik lirik nilai apa yang
di pakai hingga tak ada hujan tak ada badai,tiba tiba ia menjelaskan dirinya bak
seorang marketing handal tanpa satupun terpeleset lidah
"Alhamdulillah saya tinggal di...(kawasan
elit)suami saya kerja di tempat bonafit dan ia sebagai manajer IT,enak punya suami
baik saya hampir tiap bulan ganti HP,tapi suami selalu nurutin kemauan saya,
Istriku mulai melirik ke arahku yang
dari tadi diam membatu mencoba tak memperlihatkan obrolan mereka hingga senyumnya
membuatku berpaling,kurang lebih tiga puluh menit wanita itu memaparkan kehidupannya hingga
ia pulang sendiri menggunakan mobil pribadi tanpa pasangan yang menemani dan katanya
suaminya sibuk memperkaya diri agar ia selalu jatuh hati,
Dalam hati ku yakin pasti istriku akan
menegurku dan benar saja,ketika temannya sudah hilang
Istriku:Tuh gitu seharusnya,setiap kemauan
istri tuh di kabulkan
Aku:bukan tak ingin mengabulkan,bukan
tak mampu beli Tapi ini untuk masa depan nanti, ini bukan hanya memikirkan bagaimana
bergaya setiap bulan tapi ini tentang bagaimana kita hidup di masa rentan dan percaya
atau tidak jika Seandainya cinta di ukur dari seberapa banyak memberi kemewahan
mungkin saya rasa,saya bisa membuatnya(wanita tadi) berpaling dan jatuh cinta walaupun
dengan tipu daya
Istriku terdiam, lalu tersenyum
lalu berkata "aku lebih memilih pergi ondangan bersamamu dengan
menggunakan kendaraan tua daripada harus
pergi ondangan sendiri dengan Menggunakan kendaraan wah,karena sebagus bagusnya
kendaraan gak bisa di ajak foto bareng di pelaminan bersama pengantin wkkekek.entahlah
mungkin hanya pelibur lara
"Yak itulah diriku dimana lulusan ekonomi yang selaku berpikir investasi
untuk masa depan dengan bahagia secukupnya,dan sisanya untuk nanti bersama anak
dan cucu kita"
No comments:
Post a Comment