Sang negosiator alami (ibu ibu)
"Jika ingin jadi negosiator ulung tak perlu belajar kejauh cukup antar dan ikuti ibu ke pasar"
Sang
negosiator alami (ibu ibu)
Di
Indonesia ibu ibu punya beberapa julukan di mulai dari “sang raja jalanan”
hingga “sang negosiator ulung”,bagi ibu ibu negosiasi dalam jual beli adalah
sebuah kewajiban tak peduli berapa harga yang di sajikan jika belum di tawar
belum sah pembelian,entah darimana mereka mendapatkan ilmu tawar menawar yang
aku sendiri sebagai lulusan ekonomi tak pernah di ajarkan bagaimana tips “tawar
menawar yang baik dan berhasil” tapi ibu ibu dalam ilmu tawar menawar seperti
bakat alami yang muncul begitu saja ketika mereka di hadapkan dalam kegiatan
jual beli
“Sang
negosiator ulung”,entah siapa yang memberikan julukan! yang jelas semuanya akan
sepakat, ya setidaknya kebanyakan pria di Indonesia akan bilang begitu terlebih
anak anak yang sering nganter ibunya pergi ke pasar,bahkan ketika Sri Mulyani
di angkat menjadi menteri keuangan aku salah satu orang yang paling setuju
karena bagiku posisi itu sangat pas di duduki oleh seorang perempuan,
jika ia sudah berada di lingkungan pasar perlahan
lahan ia mulai berubah dari yang tadinya lemas di rumah tiba tiba menjadi giat
dan cerah dan ada satu lagi yang paling mengherankan ia tiba tiba bisa berbagai bahasa dan itu
semua tergantung pada yang ia hadapi jika ia bertemu pedagang berasal dari Jawa
maka ia pun akan menawar dengan bahasa Jawa begitupun jika ia bertemu dengan
pedagang yang berasal dari Padang atau sunda walau tak semua percakapan karena
aku yakin ibupun tak bisa jika full percakapan menggunakan bahasa asing,
Tips
“Dekati
dan kenali lawanmu hingga ia merasa bahwa ada kesamaan di antara kalian”
Dalam proses penawaran kadang aku tak tega melihat
pedagang yang terus di cecar oleh ibu bak di interogasi pertanyaan nya dari
mulai membanding-bandingkan dengan harga dari pedagang lain sampai janji manis
akan jadi langganan,
kadang
aku merasa malu dan takut karena sesudah terjadi tawar menawar yang alot dan panas tiba tiba ibu tak jadi membeli dan
meninggalkannya pergi begitu saja dengan
muka yang garang + tegar,tentu dengan meninggalkan kalimat mantra"ya sudah
kalo gak dikasih segitu padahal mau jadi langganan"raut wajah si pedagang
pun tampak semakin putus asa,di benaku yang paling dalam aku memikirkan banyak
kemungkinan dan kemungkinan terburuk adalah si pedagang depresi hingga ia bunuh
diri,ah entahlah
Tips
“Beri
mereka gambaran bagus tentang prospek kerjasama ini bila perlu masukan janji
janji manis atau”sedikit Ancaman””
beberapa
langkah kami melangkah tiba tiba suara
panggilan yang di harapkan ibu datang dimana aku tahu itu yang di harapkan ibu!
ya karena aku melihat senyum kecil di wajah ibu dan aku tau muka kekalahan
pedagang itu dan akhirnya pedagang itu bersedia menurunkan harganya walau tak
sampai yang ibu inginkan dan bagi ibu tak masalah karena dalam proses negosiasi
pasti harus ada yang sedikit mengalah
untuk mencapai sebuah kesepakatan.
“Anda
enak,kami enak”
Itu
contoh enak jika si pedagang mau ngalah!tapi jika tidak mau aku yang harus siap
siap lelah!
Karena
nanti ibu akan mengajaku keliling pasar seharian hanya untuk mencari selisih
harga yang kadang tak habis pikir dengan selisih seperak dua perak bisa harus
membuatku mati lelah muter muter pasar dan ini yang paling memalukan jika ibu
tak ketemu barang yang lebih murah lagi maka ia akan mengajaku ke toko yang
pertama tadi dimana ibu dan pedagang nya sudah gontok gontokan demi separak dua
perak dan tanpa rasa bersalah ibu datang dan menanyakan kembali dimana barang
yang tadi ?itu rasanya seperti kalian putusin pacar dengan mengatakan keburukan
nya tapi setelah itu kalian ngajak dia balikan dengan rasa tak bersalah
“Resiko,tak
ada salahnya di coba”
Berapa pasnya ini(tawaran ibu terakhir)?dan
pedagang tetap pada pendiriannya.
Ibupun
kalah"dan aku tersenyum lelah
“Negosiator ulung adalah bukan
orang yang berhasil mempengaruhi seseorang untuk mengikuti semua keinginan kita
tapi cukup turun saja dikit mendekati harga yang kita inginkan itu bisa di
pertimbangkan”
Terimakasih,salam
sayang untuk ibu
No comments:
Post a Comment